Dengarlah

 

“Lihatlah kenyataan, tidak ada sesuatu yang berjalan sesuai rencana di dunia ini, begitu pun rencanamu. Kamu telah lama hidup dan kini kamu menyadari bahwa yang ada hanya kefanaan yang abadi. Ke mana pun kamu melihat dunia ini, kamu akan paham bahwa di mana ada bayangan ditemukan, di situ pasti akan selalu ada cahay,” ujar sang guru kepada Andre.

Andre pun tak kuasa menahan air matanya sembari menundukkan pandangannya ke meja kayu tersebut.

“Jangan menangis anakku, aku di sini datang untuk membawa kabar gembira untukmu,” seru sang guru dengan memotivasi siswanya yang dikenal pembangkang tersebut.

“Iya, Pak,” gumam Andre dengan berat menahan isak tangisnya.

“Kamu dinyatakan lulus oleh sekolah, anakku, meskipun kenyataannya kamu bergelut dengan kesalahan yang menghukummu di tempat berbeda. Sekolah tidak ingin menambah beban hukumanmu lebih dari ini, melainkan sekolah ingin melihatmu lulus dengan memahami sesuatu, terlebih apa yang dapat kamu pelajari dari hadiah yang sekolah berikan ini,” tegas sang guru sembari menebar senyum ke Andre.

Andre pun berusaha menutupi rasa malunya kepada sang guru, meskipun sebenarnya dia merasa sedikit bahagia dengan kabar yang disampaikan gurunya tersebut. Setidaknya, dia merasa bahwa dia masih memiliki masa depan, meskipun bayang-bayang masa lalu dan masa kini ini menggelapkan ambang pintu masa depannya.

***

“Jika kalian berduaan di tempat yang sepi, maka orang ketiganya pastilah setan,” tegas Pak Arif ketika menjelaskan materi zina kepada siswa-siswi.

“Sebuah hadist mengungkapkan bahwa, 'Aku tidak meninggalkan satu fitnah pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita',” imbuh lelaki berkopyah tersebut dalam menjelaskan dalil penjelasan materinya.

“Bapak kayak tidak pernah muda saja, Pak. Bapak pasti juga pernah berpacaran dulunya,” bantah dan ejek Andre kepada guru agamanya tersebut.

Pak Arif pun sontak tersentak hatinya hingga tak ada lagi yang dapat ia lakukan selain mengelus dada dan mengucapkan istighfar. Pak Arif pun tak ingin terpancing dengan ucapan Andre yang notabene memang dikenal sebagai anak pembangkang di kelasnya tersebut.

***

Awalnya, Andre dan Sinta pun mengobrol berdua di ruang tamu. Rumah Sinta memang sepi karena ibunya sedang ke luar kota untuk hendak berkunjung ke rumah kerabatnya. Tidak ada tetangga Sinta yang curiga ketika Andre bertamu ke rumah Sinta. Mereka pun berduaan, saling bercanda dan saling membahas soal cinta. Keduanya tampak saling bertatapan, saling bertatapan layaknya singa yang akan menerkam mangsanya, hingga akhirnya keduanya tersesat dalam bujuk khayal cinta sejati yang terlarang yang menjerumuskan keduanya.

            Perbuatan keduanya pun tepergok, setelah ibu Sinta kembali ke rumah untuk mengambil barang yang tertinggal. Si ibu pun menemukan putrinya sekamar dengan pacarnya dengan kondisi putrinya terlihat menangis. Sial bagi Andre, ketika ibu Sinta memergokinya, Sinta pun seketika berdrama menangis dan mengaku bahwa ia telah dipaksa dan diancam oleh Andre untuk memenuhi permintaannya. Melihat putrinya diperlakukan yang tak layak tersebut, akhirnya si ibu berteriak memanggil tetangga sekitar untuk meminta pertolongan. Ya, Andre pun seketika dihakimi warga dan dianggap telah memperkosa Sinta. Andre pun digelandang di kantor polisi dan ia pun dijatuhi hukuman penjara.

***

“Bersyukurlah anakku, Allah telah menyelamatkanmu sekarang ini hingga akhirnya menempatkanmu di penjara ini,” ujar si guru sembari tersenyum tipis.

“Maksud, Bapak?” jawab Andre dengan heran kepada gurunya tersebut.

 “Kamu boleh tidak mengakuinya, anakku. Sesungguhnya Allah telah menyelamatkanmu dengan menempatkanmu di tempat ini agar kamu terhindar dari perbuatan-perbuatan keji lainnya yang justru nantinya kelak dapat memenjarakanmu di nerakanya Allah,” tutur Pak Arif dengan bijak.

“Iya, Pak. Saya tidak akan membantah lagi apa yang dulu pernah saya lakukan ke Bapak,” ungkap Andre dengan merenung sembari menundukkan kepalanya.

“Pesan Bapak ke kamu, Andre, yakinlah bahwa beban yang kamu pikul sekarang ini telah menjadi sebab keselamatanmu. Allah telah menyiapkan skenario terbaik untuk perjalanan hidupmu kelak. Pelajari masa lalu jika kamu ingin menentukan masa depan. Masa lalu memberi kita pengalaman dan membuat kita lebih bijaksana sehingga dapat menciptakan masa depan yang indah dan cerah karena sesungguhnya seseorang dapat mengubah masa depannya hanya dengan mengubah sikapnya. Semoga Allah senantiasa mengiringi setiap langkahmu, Andre,” ujar Pak Arif sembari memegang pundak Andre.